10 Tips Memahami Gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
![]() |
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) |
ADHD
merupakan suatu gangguan perilaku kronis yang terjadi ketika anak-anak
menunjukkan gejala hiperaktif, impulsive dan tidak dapat memusatkan perhatian.
Anak dengan kondisi ADHD jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat maka akan
menetap sampi dewasa. Gangguan ADHD ini akan membuat anak sulit bergaul dengan
teman dan lingkungan sekitarnya. serta dapat mengganggu proses belajar si anak
di sekolah. Angka Kejadiannya sekitar 8% - 10 % dari seluruh anak.
kecenderungannya dominan diderita anak laki-laki. ADHD ini umumnya terdeteksi
saat anak menginjak usia 4 tahun.
Gejala ADHD
Berikut ini
merupakan gejala yang umum terjadi pada ADHD. antara lain :
- Anak Selalu merasa gelisah dan tidak tenang
- Cenderung berbicara berlebihan
- Sulit menunggu giliran saat bermain
- Sering keluar ruangan padahal saat itu seharusnya duduk diam
- Sulit bermain dengan tenang
- Kesulitan untuk memusatkan perhatian pada sesuatu
- Mudah teralihkan pada hal lain ketika mengarjakan sesuatu hal
- Sering lupa dengan barang miliknya sendiri (tas, Mainan,dll)
- Sering tidak memperhatikan perkataan atau pembicaraan orang lain
- Berlari atau memanjat secara berlebihan.
Apabila anak
mengalami satu atau dua gejala tersebut diatas selama beberapa waktu, hal itu
masih dianggap normal dan tidak berarti anak tersebut menderita ADHD. Diagnosis
ADHD ditegakkan setelah melalui pemeriksaan yang mendalam dari dokter.
Ada beberapa
penyebab yang dicurigai sebagai penyebab ADHD pada anak yaitu :
- Kurangnya kadar zat kimia tertentu di dalam tubuh anak (mis Dopamin, Serotonin dan norepinefrin)
- Faktor genetic (keturunan)
Apa Yang Harus Dilakukan jika Anak Menderita ADHD
Anak dengan
ADHD biasanya akan kehilangan rasa percaya diri dan tertinggal dalam pelajaran
di sekolah. Anda mungkin membutuhkan bantuan psikolog pendidikan untuk
melakukan terapi pada ADHD dengan dukungan medis/dokter yang khusus
spesialisasi kejiwaan/ADHD. Langkah yang paling awal adalah melakukan terapi
perilaku yang melibatkan orang tua serta guru di sekolahnya. orang tua dan guru
di sekolah anak diminta untuk membangun kepercayaan diri dan membangun
konsentrasi anak dengan menggunakan system reward dan punishment untuk
aktivitas anak sehari-hari. Pemberian oabta oleh dokter hanya diberikan untuk
keadaan tertentu saja dan biasanya obat obatan tersebut akan diberikan dalam
jangka waktu yang panjang/ bisa beberapa tahun
ADHD dapat
disembuhkan, meskipun beberapa kasus menunjukan bahwa ADHDmenetap sampai
dewasa. Dengan penanganan yang tepat, maka gejala ADHD tidak akan mengganggu
aktivitas sehari-hari. Orang tua berperan penting dalam penanganan ADHD.
perhatian dan kasih saying serta kesabaran orang tua akan sangat membantu
perkembangan anak dengan ADHD
Semoga Bermanfaat….Bagikan
kepada teman/kolega anda siapa tahu teman/kolega anda membutuhkan informasi
ini. #Indahnya Berbagi
2 Responses to "10 Tips Memahami Gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) "
info yang bermanfaat... baru tahu ada penyakit jenis ini
iya mas taufan semoga info ini bermanfaat bagi anda
Post a Comment