9 Tips Memilih Kredit Pemilikan Rumah atau KPR di Bank
![]() |
9 Tips Memilih Kredit Pemilikan Rumah atau KPR di Bank |
Bank-bank umum baik bank
milik pemerintah maupun bank swasta , konvensional atau syariah sebagian besar
melayani Kredit Pemilikan Rumah atau KPR. sebelum anda memutuskan memilih atau
mengajukan Kredit Pemilikan Rumah atau KPR sebaiknya anda melakukan
perbandingan antara bank yang satu dengan yang lainnya. Penting bagi anda untuk
memilih Bank Penyedia KPR yang tepat. Berikut ada 9 (Sembilan) tips atau
kriteria untuk memilih Bank penyedia KPR yang tepat
1. Kredibilitas Bank Penyelenggara KPR
Kredibilitas Bank bisa anda lihat dari
banyaknya developer atau pengembang yang melakukan kerjasama dengan bank
tersebut. Semakin banyak developer atau pengembang yang kerjasama menunjukkan
bank tersebut telah terpercaya dari sisi pembiayaan KPR. Hal ini juga akan
memudahkan anda ketika melakukan pembayaran, sebab banyak bank yang kredibel
biasanya memiliki banyak cabang dan unit kerja. kalo di Indonesia bisa kita
sebut Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang mempunyai jaringan kerja hingga ke
pelosok negeri dan jaringan ATM yang menggurita.
Anda juga bisa memilih bank tempat anda
biasanya melakukan penyimpanan uang. umumnya bank akan memberikan keuntungan
khusus bagi nasabahnya yang mengajukan KPR seperti pemotongan biaya provisi dan
lain sebagainya.
2. Skim Kredit Pemilikan Rumah Yang Tepat
Skim kredit juga merupakan item penting yang
harus anda perhatikan. Pilihlah Bank yang bisa memenuhi skim KPR seperti yang
anda kehendaki. misalnya, anda akan merenovasi rumah. tetapi anda ingin
angsuran pokoknya tidak setiap bulan tetapi beberapa bulan sekali maka anda
dapat menanyakan bank apakah bisa melayani skim kredit pemilikan rumah yang
anda inginkan.
3. Plafond Pinjaman
Plafon KPR yang disediakan bank akan ada
perbedaan tergantung dari jenis properti yang akan dibeli. Besarnya Plafon KPR
akan berpengaruh pada besarnya cicilan yang harus anda lunasi saat menjalani
Kredit pemilikan rumah. Sebaiknya anda pilih bank dengan plafon pinjaman yang
cukup besar dan sesuai dengan harga properti yang anda impikan dan inginkan.
4. Besaran Margin
Biasanya bank penyelenggara KPR menawarkan
margin pinjaman yang rendah. tapi tunggu dulu, Nilai bunga yang rendah kadang
hanya promosi sesaat dan berlaku pada tahun pertama atau sampai tahun kedua
cicilan KPR. Sebaiknya pastikan dulu berapa nilai margin pinjaman setelah masa
promosi selesai. Tanyakan apakah bank penyedia KPR memberikan jaminan khusus
untuk memastikan nilai margin pinjaman yang dibebankan kepada nasabah tidak
akan mengalami kenaikan yang terlalu tinggi
5. Jangka Waktu KPR
Anda harus menentukan jangka waktu KPR yang
akan anda ambil. semakin panjang jangka waktu cicilan maka semakin kecil pula
nilai cicilan yang dibebankan. tapi lama waktu cicilan ini juga akan
berpengaruh pada besaran bunga yang dibebankan . karena itu anda harus cermat
memilih bank dengan jangka waktu cicilan KPR yang sekiranya pas dengan
kemampuan anda.
6. Biaya-Biaya Lain untuk KPR
Saat anda mengajukan aplikasi Kredit
Pemilikan Rumah atau KPR, bank akan melakukan survei untuk memastikan kemampuan
pembayaran KPR dan melihat objek properti yang akan dibiayai oleh KPR. beberapa
Bank mengenakan biaya tersendiri untuk survey ini. belum lagi biaya provisi
yang biasanya harus dilunasi sebelum akad kredit dilaksanakan. biaya-biaya
tersebut harus anda sediakan dari awal karena harus dibayar tunai. karena itu
pilihlah bank yang mengenakan biaya yang lebih kecil untuk meringankan beban
anda.
7. Sesuaikan Nilai Cicilan
Pada saat besaran margin pinjaman sudah
diketahui maka saatnya memperhitungkan nilai cicilan yang harus dibayarkan
setiap bulannya. bank dan pengembang biasanya telah memberikan tabel
perhitungan besarnya cicilan KPR anda. pastikan perhitungan pada tabel tersebut
sudah tepat dan sesuai dengan kemampuan financial anda. anda harus ingat, bahwa
KPR merupakan sebuah proses yang panjang dan membutuhkan komitmen yang kuat
untuk bisa mengangsur dan melunasinya.
8. Penalty Pelunasan Maju
Ada beberapa bank yang mengenakan biaya
penalty apabila anda sewaktu-waktu melakukan pelunasan KPR sebelum jatuh tempo
atau pelunasan maju. konsultasikan terlebih dahulu dengan pihak bank mengenai
biaya penalty ini, akan lebih baik jika anda memilih bank yang mengenakan biaya
penalty yang lebih rendah atau bahkan tanpa mengenakan biaya penalty saat anda
melakukan pelunasan maju
9. Pengambilan Sertipikat Rumah Setelah Kredit Lunas
Tanyakanlah kepada bank bagaimana mekanisme pengambilan
sertipikat properti anda saat anda telah melunasi kredit pemilikan rumah atau
KPR, apakah bisa diambil saat itu juga atau menunggu beberapa hari. hal ini
penting ketika anda ditengah jalan menjual properti anda kepada pihak ketiga
sehingga anda harus mengambil sertipikat anda di bank. kalo anda sudah tahu
mekanisme pengambilannya anda dapat menginformasikan kepada calon pembeli rumah
anda.
Artikel Terkait :
- 5 Ragam Jenis Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
- Hitungan Rumah Ideal Sesuai Dengan Penghasilan Anda
- KPR Rumah Impian Dengan BPJS Ketenagakerjaan
Semoga bermanfaat dan
menambah wawasan anda… silahkan bagikan ke orang lain (share), berkomentar dan
baca artikel lainnya… Atau anda bisa
gabung di Blog Rumahku Istanaku dengan cara masukkan email anda untuk mendapatkan update gratis artikel
terbaru di blog ini terima kasih…
0 Response to "9 Tips Memilih Kredit Pemilikan Rumah atau KPR di Bank"
Post a Comment